Wednesday, 22 June 2016

Apakah Forex itu Dianalisa ataukah Diprediksi?

Suatu hari di dalam akun FB terjadi perdebatan antar trader, salah satunya mengatakan bahwa "forex diprediksi" yang satu lagi menyanggah bahwa ilmu forex bukan ilmu perkiraan, bukan ilmu prediksi, bukan ilmu meramal, dan kata orang tersebut "forex adalah ilmu analisa". Lalu, apakah sebetulnya Forex itu "Dianalisa" ataukah "Diprediksi"?

Waktu kuliah dulu saya pernah mendapat pelajaran Analisa Kelayakan Bisnis, dosen saya waktu itu Ibu Endang kampus saya di daerah Deyeuhkolot, Bandung. Dalam menganalisa membutuhkan data-data masa kini dan data masa lalu, mulai dari pangsa pasar, ketersediaan bahan baku, modalnya darimana, jumlah modalnya berapa, ongkos produksinya berapa. Itulah menganalisa, yaitu menggunakan data masa kini dan masa lalu.

Selanjutnya, dari data analisa itu untuk mengetahui layak atau tidaknya bisnis dijalankan wajib dilakukan perhitungan dari sisi pangsa pasar, modal, biaya produksi, pemasaran dll sehingga dapat menyimpulkan dimasa depan berapa "perkiraan" ~ saya tekankan kata "perkiraan" disini~ keuntungan bersih dari bisnis ini. Apa "perkiraan" dampak lingkungan bagi bisnis ini?

Dari sini, apakah Anda sudah paham perbedaannya?

    Forex itu, setelah "Dianalisa" kemudian "Diprediksi", tak bisa dipisahkan.

Arah pergerakan Forex memang harus dianalisa, yaitu dengan data masa kini dan masa lampau. Itu sudah betul. Tapi kelanjutannya, mau kemana akan bergerak tak bisa dianalisa lagi, karena berada di masa depan, itu namanya "diperkirakan". Sama halnya dalam analisa kelayakan bisnis, walaupun sudah dihitung dan dianalisa diatas kertas ternyata mampu meraup laba yang sangat dahsyat dan layak kita dirikan sebuah bisnis, bukan berarti bisnis itu PASTI akan berhasil walau hitungan analisanya adalah MENGUNTUNGKAN.

Maka saya menyimpulkan, keduanya tidak salah yaitu Forex harus dianalisa dengan data masa lalu dan data saat ini, tetapi selanjutnya harus diprediksi atau diperkirakan probabilitas pergerakan arah selanjutnya. Dan dalam prediksi tak pernah ada kepastian ~ bagi mereka yang percaya bahwa kekuasaan terbesar itu ada pada Kehendak Tuhan bukan analisa manusia.

No comments:
Write comments